Sabtu, 15 Januari 2011

Kebersamaan selalu menyisakan tawa dan keceriaan


Pertamakalinya lagi setelah begitu lama tak bersua dengan teman-teman bahasa Perancis 2007. Hmm… diawali dengan perasaan bingung dan malas akhirnya saya datang juga ke acara itu. Hal yang paling disesalkan karena berangkat tanpa semangat. Teringat seorang teman yang selalu semangat dalam hal apapun. Yup ternyata banyak hikmah yang saya dapatkan dalam acara itu. Datang ke cimbuleuit disambut dengan rintikan hujan dan keramahan madame, lantas kami berlanjut ke dapur untuk memasak bersama. Tak kuduga sebelumnya bahwa beliau telah menyiapkan bahan-bahan untuk memasak makanan khas Perancis.
“Ratatouille…ada yang tahu?”. Seorang teman nyeletuk dengan seenaknya “Tahu saya dari film.” Wew… film yang dikasih oleh saya hasil membajak dari laptop orang (nggak nyuri udah izin kok sama yang punya ^^v).
Ratatouille berbahan dari sayuran seperti mentimun jepang, terong, paprika, dan tomat. Dengan bumbu bawang putih, bawang bombay, garam, merica bubuk, penyedap dan krem khas Perancis. Ya inilah khasnya dari Ratatouille, krem khas Perancis yang terasa gurih, lezat dilidah yang menjadi pembeda antara makanan Perancis dan Indonesia. Dengan gandum yg sudah dihaluskan (saya lupa namanya) dan sepotong baguette serta siraman gulai, hufft telah cukup mengisi kekosongan perut.
Makanan penutupnya crepes, makanan yang sudah tidak asing lagi bagi kita dengan ice cream cokelat vanilla.hmmm…
Iringan musik Perancis dan udara sejuk menambah suasana makan siang serasa di Perancis. (lebay.com)…
Wah makanannya memang menggoda dan menerbitkan air liur tapi rupanya bukan hanya itu saja. Hal terpenting adalah kebersamaan. Kebersamaan selalu menyisakan keceriaan dan keindahan meski hanya sejenak.
Subhanallah hari ini sungguh indah dan menyenangkan… hingga terjadi insiden kopi singapur, cecep supriadi…lah pelakunya.hihihi…^^v  yang membuat Rima sampe oosehan huehehehe (bahasa apa tuh???)
Terimakasih madame, atas segala kebaikan dan kemurahan hatinya, yang kami rasakan tadi madame berperan seperti ibu kami yang membiarkan anak-anaknya makan dan kenyang lebih dulu hingga madame mengambil jatah makan setelah kami. Sungguh membuat saya terharu T.T…
semoga suatu saat nanti kami bisa membalasnya dengan yang lebih baik lagi.
Merci Beaucoup Madame, Nous vous aimons bien…

Rabu, 05 Januari 2011

Kekuatan Mimpi

Bermimpi bukanlah kebiasaan bagi orang Indonesia. Sebagian orang sekedar bisa berkhayal atau berangan-angan daripada bermimpi dan memcoba untuk meraihnya. Beberapa orang lainnya lebih memilih menerima keadaan yang ada tanpa mempunyai keinginan lain yang lebih dinilai dan terkesan muluk-muluk. Namun diantara keduanya masih banyak orang yang berani bermimpi serta berani mengambil tindakan untuk menjejaki mimpinya satu persatu.
Mimpi, bukan tentang bunga tidur dalam kelelapan atau kegundahan tidur. Mimpi adalah sebuah harapan seseorang untuk kehidupan dimasa depan atau harapan seseorang untuk melakukan sesuatu. Mimpi dapat dikatakan sebagai rencana atau peta hidup seseorang. Perbedaan antara mimpi dan angan-angan ialah mimpi selalu ditindaklanjuti dengan tindakan atau usaha untuk mendapatkannya, sedangkan angan-angan ialah harapan atau mimpi yang tidak dilanjuti dengan usaha untuk meraihnya. Hal itu bisa menjadi pembeda yang nyata antara kedua pelakunya. Orang yang memiliki mimpi karakter yang ulet, rajin dan semangat untuk meraih mimpinya. Sebaliknya orang yang hanya bisa berangan-angan akan membentuk karakter pemalas, karena tak ada usaha sedikitpun untuk meraih harapannya tersebut. Dia hanya menginginkan harapannya terwujud tanpa ikhtiar.
Keinginana kuat seseorang dalam mewujudkan mimpi akan berpengaruh terhadap alam bawah sadarnya sehingga akan menggerakan dirinya untuk mengambil langkah meraih mimpinya. Selain itu bukankah Allah telah menjamin dalam Al Qur’an bahwa “Aku (Allah) bersama dengan prasangka hambaKu.” Bukankah itu jika kita optimis maka hasil positiflah yang insya Allah akan Allah berikan, dan juga sebaliknya? Jadi tak ada alasan untuk menyerah sebelum bertanding.
Seorang pembuat jejak, Danang Ambar Prabowo berbagi suka dukanya dalam mewujudkan mimpinya. Beliau menuliskan seratus mimpinya dalam dua lembar kertas dan menempelkannya di dinding kamarnya. Tak sedikit orang menertawakannya dan menganggapnya aneh. Namun apa yang terjadi? Satu persatu mimpinya terwujud. Mulai dari keinginanya untuk menyelam, menjadi Mahasiswa terbaik, mendapat beasiswa ke Jepang, hingga menaklukan gunung Fuji. Lantas? Apa yang tidak mungkin dengan kehendak Allah? Mudah bagi Allah, toh bumi dan isinya adalah milikNya.
Bukankah sebuah pepatah mengatakan Dimana ada kemauan disitu ada jalan? Dan hal itu telah dibuktikan oleh banyak orang. Seorang Atlet sepakbola dari Spanyol, Francesc Fabregas Soler mengatakan “I have a dream, If you want you can…” hanya sebagai contoh, sejak kecil, sama halnya dengan anak-anak lainnya di Eropa sana, beliau bermimpi ingin menjadi seorang pesepakbola professional. Beliau bukanlah termasuk anak yang dilahirkan dalam keluarga berada, Ayahnya seorang tukang batu dan ibunya mempunyai usaha katering. Namun sejak kecil beliau giat berlatih dan mengasah bakatnya. Sepulang sekolah ia harus berlari mengejar jemputan anak-anak yang akan berlatih sepakbola hingga pukul sebelas malam bahkan harus mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) nya ditempat latihan. Berbeda dengan anak-anak lain teman sebayanya yang bisa bermain sepulang sekolah dan mengerjakan PR di rumah bersama dengan orang tuanya.
Bermimpi itu mudah, namun sejauh mana kita mampu memperjuangkannya agar bisa menjadi kenyataan. Memerlukan kerja keras dan pengorbanan bahkan air mata. Namun semuanya akan kembali kepada pelakunya. Barangsiapa menanam dialah yang akan menuai. Bermimpilah dan raihlah mimpimu. Mohonlah pada Allah untuk memberikan yang terbaik dalam mimpi dan ikhtiarmu. Tulislah mimpimu dengan pinsil dan selembar kertas dan berikanlah penghapusnya pada Allah. Biarkan Dia yang menghapus bagian buruknya dan menggantinya dengan yang terbaik untukmu.

Tipe Wanita dalam Keterampilan

Wanita biasanya identik dengan kelemahlembutan, perasaan yang peka dan air mata yang mungkin hanya sebagian kecil dimiliki oleh kaum pria. Hal itulah yang wanita sering dianggap manja dan cengeng. Ya… dikit-dikit “Tolong dong ini, tolong itu dong…” memang tidak ada salahnya sih untuk minta tolong, toh… fitrahnya manusia untuk saling tolong menolong. Akan tetapi kalau terlalu sering bahkan untuk hal sepele yang bisa dilakukan masih minta tolong juga, lama kelamaan orang-orang bosan dan tidak mau menolong lagi.
Tentu saja tidak semua wanita begitu adanya. Bahkan diluar sana banyak wanita yang mandiri, memiliki banyak keterampilan bahkan berbalik menolong orang lain. Dibawah ini ada beberapa kriteria wanita :
  • Tipe pertama, wanita yang memiliki keterampilan feminim, seperti pintar memasak, bisa meracik menu kreatif tiap harinya, atau pintar bernyanyi dan pintar menyanyikan lagu apa saja. Akan tetapi untuk hal-hal yang cukup mengundang adrenalin dan sedikit maskulin dia tidak berani. Misalkan, dia tidak berani mengendarai kendaraan, tidak pandai dalam mengutak-atik program komputer, dan lain sebagainya.
  • Tipe yang kedua, kebalikan dari tipe pertama, sangat menyukai hal-hal yang menantang. Misalkan, bisa mengendarai kendaraan bahkan sampai mengebut, suka hiking dan rapling dan lain sebagainya. Akan tetapi tidak bisa memasak, tidak mahir dalam merawat bayi dan lainnya.
  • Tipe ketiga ini , wanita yang bisa melakukan keduanya tapi tidak sampai mencapai tingkat mahir. Dia bisa memasak messkipun masakannya hanya biasa saja. Bisa mengoperasikan computer meskipun tidak sampai derajat high tech. Bisa mengendarai motor meskipun tidak kebut-kebutan, hanya sekedar bisa menjalankan disaat mengharuskan pergi ke suatu tempat tanpa merepotkan orang lain. Berani rapling meskipun hanya tingkat dasar dan lainnya.
Anda harus memilih, tipe seperti apakah yang Anda inginkan? Tentunya, tidak ada manusia yang tercipta tanpa kekurangan. Beberapa tips menambah dan mengasah keterampilan :
  1. Berani mencoba hal-hal baru. Misalkan, disaat Anda melihat seorang teman sedang merajut, mintalah sewaktu-waktu untuk diajarkan atau sekali-kali ikutlah kegiatan-kegiatan yang menantang, seperti hiking di hutan. Hiking dapat membiasakan kita berjalan di jalanan terjal.
  2. Jangan dulu katakan “tidak” untuk hal-hal yang tidak disukai. Katakan misalnya Ibu Anda meminta Anda untuk menjaga adik atau keponakan Anda yang masih bayi, padahal Anda tidak tahu bagaimana cara menjaga bayi atau tidak pernah suka pada bayi. Bisa jadi apa yang Anda tidak suka justru baik bagi Anda. Bayangkan jika suatu saat Anda memiliki anak, tapi Anda tidak mempunyai baby sitter? Tapi jika Anda sudah terbiasa, maka bukan tidak menjadi hambatan lagi bukan?
  3. Nah, jika Anda sudah berani memulai hal-hal yang baru untuk menambah keterampilan Anda. Maka usahakan keterampilan Anda yang sebelumnya jangan sampai hilang atau terlupakan. Jika Anda ternyata senang memasak, selain memasak resep yang biasa Anda sajikan, mulailah untuk mempelajari resep baru tentunya Anda bisa mendapatkan ditelevisi, internet, majalah dan lain sebagainya.
Semoga tulisan saya bermanfaat dan dapat memotivasi Anda Selamat mencoba hal-hal baru dan Jadilah wanita mandiri yang kaya akan talenta.

Mau Anggun, Kok Susah ya ??!

Hmm… menjadi muslimah yang sholehah dan cantik menjadi impian banyak orang. Apalagi kalo ditambah anggun. Anggun dalam berpakaian dan juga akhlak. Wuihh… rasanya sempurna banget sebagai akhwat, benar-benar menjadi akhwat dambaan setiap ikhwan (lho?). Kalau anggun secara pakaian sih mudah saja, tinggal pakai gamis dan jilbab lebar beres deh… tapi kan bukan gitu ceritanya ukh… itu namanya hanya mempercantik penampilan luar aja. Setuju tak?
Seorang teman akhwat saya yang memang berkarakter ceriwis ingin sekali jadi akhwat yang anggun dan tenang sampai teman-temannya menantang beliau untuk bersikap anggun selama sebulan. Alhasil baru hari keempat beliau sudah menyerah. Hmm… kalau udah karakter biasanya susah, dan lebih baik menjadi diri sendiri aja ukh… yang ingin saya bahas disini juga bukan akhwat yang sudah berkarakter seperti diatas, tapi seperti dibawah ini ukh…
Ini tentang teman akhwat saya yang lainnya, berbeda dengan yang diatas. Bukan bermaksud ghibah, tapi semoga bisa kita ambil pelajaran didalamnya. Alhamdulillah saya sudah mendapat izin dari beliau supaya kisahnya bisa kita kupas bersama (Kentang kali ya di kupas-kupas… J). Beliau bisa anggun di forum A tapi jika di forum B kegilaannya akan keluar. Nah lho kok bisa? Jangan-jangan punya kepribadian ganda? Setelah diselidiki lebih dekat ternyata si ukhti ini bukan memiliki kepribadian ganda. Beliau ketika memang sedang mengalami kefuturan ternyata bisa berpengaruh terhadap sikapnya. (oh… nah lho apa hubungannya antara sikap dan penurunan keimanan?). Baliau bercerita kepada saya jika sedang penurunan iman, rasa malu dihatinya juga berkurang. Bawaannya beliau ingin diperhatikan oleh ikhwan-ikhwan disekitarnya. Ouch… segitunya? Gaswat kalo begitu ukh…
Dari sana saya mengambil kesimpulan bahwa faktor malu bisa mempengaruhi sikap kita dan tentunya izzah kita sebagai muslimah. Sahabat… jika kita ingin menjadi muslimah yang anggun. Pertama niatkan karena Allah (apapun yang kita lakukan memang harus niat karena Allah, supaya aktivitas kita bernilai ibadah… Amin), karena Allahlah kita ingin berubah dan menjaga izzah kita sebagai seorang muslimah. Bukan karena ingin mendapat perhatiaan ikhwan seperti ukhti diatas yang mungkin sedang khilaf. Kedua, jika kita sudah niat karena Allah maka tanamkan dalam hati kita rasa malu. Malu pada Allah jika bersikap seenaknya, lebih utama daripada malu pada manusia walaupun itu juga bisa diterima dan tidak apa-apa. Ketiga, setelah rasa malu tertanam, itu bisa menjadi penyaring bagi kita dalam bertindak ukh… bingung ya maksudnya? Begini ukh… sebelum kita bertindak kita bisa berpikir terlebih dahulu apakah perbuatan atau ucapan kita itu bermanfaat atau tidak, memalukan atau tidak (maaf) dan yang lebih penting Allah Ridho atau tidak. Rasa malu itu yang nantinya akan menyaring segala tindakan kita. Dan terakhir yang terpenting adalah mari kita tundukkan pandangan kita. Seperti yang terdapat dalam surat An nur ayat 31 yang berbunyi,
31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Insyaallah ukh… kalau kita mengamalkan ayat diatas bukan hanya penampilan anggun saja yang kita dapat, tapi akhlak yang anggun juga.
Begitu ukh… pada dasarnya akhlak yang anggun itu dilatarbelakangi oleh keimanan. Segala perbuatan itu buah dari keimanan. Segala apa yang kita ucapkan itu buah dari ilmu yang kita dapat. Percaya atau tidak seorang teman saya mengatakan keimanan juga berpengaruh pada kedewasaan setiap individu. Ayo ukh… kita sama-sama belajar untuk menjadi akhwat yang anggun dan bisa menjaga izzahnya. Wallahualam. Semoga bermanfaat.

Yang berhak kita cintai? Siapa ya?

Cinta, begitu mudah orang-orang menerjemahkannya. Begitu mudah orang merangkai kata untuk mengungkapkannya. Cinta, tak bisa lagi disangkal bahwa setiap orang pasti merasakannya. Lantas siapakah yang pantas untuk mendapatkan cinta? Kenapa aku harus mencinta?
Inilah tingkatan cinta…

  1. Cinta pada Allah.
Kenapa kita harus mencintai Allah? Padahal Allah adalah Dzat yang ghaib? Cinta tak mengenal nyata ataupun ghaib, karena cinta itu sendiri ghaib. Tak dapat dilihat, tak dapat di dengar, tak dapat dicium, tak dapat dikecap dan tak dapat diraba. Hanya dapat dirasakan dihati.
Allah yang membelai kita dengan cintaNya sepanjang hari. Memelihara kita tanpa rasa lelah, menyediakan dunia beserta isinya untuk memfasilitasi makhluk bernama manusia. Makhluk lemah yang angkuh. Seringkali kita lebih banyak mengeluh, daripada bersyukur akan nikmatNya. Padahal jika saja Allah Yang Maha Mencinta menghentikan udara untuk masuk kesaluran pernafasan kita, apa jadinya kita? Tak perlu saya jelaskan semua nikmatNya, terlalu banyak hingga tak mungkin dijelaskan satu persatu. Dia menganugrahkan nikmatNya beraneka ragam pada setiap makhlukNya. Karena cintaNya, Dia mengirimkan RasulNya untuk membimbing kita ke jalanNya dan mengaruniakan cinta dihati orang tua kita, hingga mereka rela berkorban untuk kita.
Salahkah jika kita menomorsatukan Allah dihati kita? Cinta padaNya takkan pernah bertepuk sebelah tangan. Karena Dia akan mencintai makhlukNya yang mencintaiNya. Dan Hanya Dialah yang menyelamatkan kita di Dunia dan akhirat.

  1. Cinta pada Rasulullah
Kenapa kita harus mencintai Rasulullah? Padahal Beliau ada didunia ini ratusan tahun sebelum kita lahir di Dunia ini? Sekejap pun kita belum pernah menatap wajahnya.
Jawabannya adalah karena beliau mencintai kita, umatnya. Ingatkah kawan, apa yang diucapkan beliau menjelang ajal menjemputnya? “Ummati… ummati…”
Itu menunjukkan betapa beliau mencintai kita, mengkhawatirkan kita umatnya. Hanya Beliaulah yang mendapatkan izin Allah untuk memberikan syafaatnya pada kita semua, hanya pada kita ummatnya. Hanya beliaulah di hari akhir kelak yang bisa menyelamatkan kita. Bahkan orang-orang yang kita cintai di Dunia hanya akan sibuk mengurus dirinya masing-masing, apakah akan selamat atau justru celaka? Lantas mungkinkah mereka akan membantu menyelamatkan kita kelak?

  1. Cinta pada kedua orang tua
Kenapa kita harus mencinta kedua orang tua kita? Teman, saya yakin kita semua belum lupa akan jasa-jasa mereka. Teman, mungkin telah sering kau dengar bagaimana perjuangan ibu kita saat mengandung kita dengan susah payah dan melahirkan kita, sehingga mungkin saya tidak akan membahasnya lagi. Bahkan satu jeritan saat melahirkan kita pun, kita takkan mampu membalasnya dengan apapun. Perjuangan mereka saat membesarkan kita. Bahkan mungkin mereka rela menahan lapar, agar anak-anaknya tidak merasakan lapar. Bagaimana mereka melindungi anaknya dari bahaya besar, hingga gigitan nyamuk sekalipun. Merekalah yang Allah gerakan hatinya untuk merawat kita saat kita bayi, saat kita sungguh tak berdaya melakukan apapun. Hanya mampu menangis saat lapar dan haus. Merekalah yang berhak menerima cinta kita setelah Rasulullah.

  1. Cinta pada manusia lain
Inilah cinta yang sering di gembor-gemborkan oleh kaum muda jaman sekarang. tak perlu bertanya kenapa kita harus mencintai, karena itu adalah fitrah manusia. Namun justru cinta itu malah hadir tidak tepat waktu. Memang bukan suatu kesalahan hal itu terjadi, namun akan lebih bijak apabila kita mengungkapkannya kepada orang yang telah halal. Seringkali diantara kita lebih mengutamakan cinta ini dibanding dengan ketiga cinta diatas yang telah disebutkan. Padahal seorang kekasih tidak memberikan kehidupan pada pasangannya. Padahal kekasih tidak bisa saling menyelamatkan di hari akhir. Padahal seorang kekasih tidak pernah merasakan bagaimana perjuangan orang tua pasangannya dalam membesarkan putra-putrinya.
Alangkah lebih indahnya apabila cinta ini diurai dalam sebuah ikatan suci bernama pernikahan. Alangkah indahnya jika cinta ini dibina atas dasar cinta kepada Allah, agar kelak cinta ini bisa saling menyelamatkan di akhir kelak, Insha Allah.
Cinta ini tidak hanya melingkupi cinta lawan jenis, namun cinta kepada saudara sesama muslim.

  1. Cinta pada alam
Terakhir mungkin akan kembali bertanya, kenapa kita harus mencinta Alam? Tidakkah kita pahami, alam ini adalah fasilitas yang Allah anugrahkan pada manusia agar bisa dimanfaatkan sebaik mungkin tanpa harus merusaknya? Cintailah alam ini… tidakkah kita pahami, musibah yang terjadi karena kerusakan alam itu? siapakah penyebabnya? Kitalah, manusialah yang mengekploitasi tanpa rasa cinta dan peduli pada Alam.

Teman, seringkali kita mendefinisikan cinta hanya sebatas cinta antar dua insan berlawanan jenis. Terlalu sempit dunia ini hanya untuk memikirkan diakah bidadari kita kelak? diakah pangeran kita? Siapa yang harus kita cintai? Diakah orang yang tepat untuk kita cintai? Siapakah yang akan mencintai kita?
Padahal jika kita mau membuka mata, begitu banyak cinta bertaburan yang bisa kita rengkuh. Jadi siapakah yang akan antum cintai?
Meski mudah kata merangkai tentang cinta, tapi tak menjamin seseorang telah meraih derajat maarifatullah. Selamat mencinta karena Allah…
Wallahualam bi shawab


By : Fathia Mohaddisa
Tafakur di bulan Mei

Tips Asyik dan Menyenangkan Bimbingan Skripsi

Terinspirasi dari seorang Dosen yang luar biasa, yang mencintai kami seperti putra-putrinya sendiri, Merci Madame. Dan Kakak-kakakku yang sedang berjuang menyusun tugas akhirnya. Keep Hamasah…
Kata skripsi seringkali terdengar angker di telinga. Tugas akhir ini yang seringkali membuat sebagian besar orang tertunda kelulusannya. Hambatan dalam penulisan skripsi biasanya terletak pada penelitian dan jadwal bimbingan dosen yang tidak sesuai ataupun tertunda. Selain itu dalam penulisan skripsi kita tidak hanya dituntut untuk menguasai materi akan tetapi kedewaasaan kita disaat menghadapi kritikan atau ketidaksesuaian dengan pendapat dosen pembimbing. Semakinlah skripsi terasa menyeramkan.
Lantas bagaimana lagi? Skripsi menjadi syarat mutlak kelulusan, meskipun sekarang banyak jurusan dan perguruan tinggi menawarkan jalur nonskripsi. Akan tetapi bagi Anda yang keukeuh untuk mengambil jalur skripsi, berikut beberapa tips agar bimbingan skripsi Anda asyik dan menyenangkan.
  • Pertama, kenali dosen Anda terlebih dahulu. Bagaimana cara mengadakan janji dengan beliau. Apakah beliau suka di sms atau tidak. Jika beliau tidak masalah mengadakan janji via sms tidak masalah, tapi jangan sekali-kali Anda mengirim sms jika dosen Anda tidak senang.
Perlu diperhatikan juga apabila Anda menelepon dosen jangan sekali-kali meneleponnya lebih dari satu kali, apabila tidak diangkat, itu berarti beliau sedang sibuk, lalu kirimlah sms permohonan maaf Anda karena telah mengganggunya.
  • Kedua, sebelum Anda menghadap dosen, kuasailah materi skripsi Anda dan perbanyaklah baca buku referensi Anda. Agar supaya Anda bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dosen Anda yang sebenarnya hanya menguji sejauh mana Anda menguasai materi Anda, dan referensi apa yang menguatkan hipótesis Anda.
  • Ketiga, kenali suasana hati dosen Anda sesaat sebelum bimbingan, apakah sedang badmood atau tidak. Jika Anda menemui dosen Anda yang sedang badmood, usahakan Anda bisa merubah suasana hatinya. Bersikaplah yang manis, jangan lupa lemparkan seulas senyuman. Ingat, diskusi Anda saat bimbingan bisa berpengaruh pada suasana hatinya. Saat Anda bisa menjawab pertanyaan dosen dengan baiknya, kemungkinan suasana hatinya yang buruk bisa berubah mejadi senang. Sebaliknya, jika Anda tidak menguasai materi dan menjawab pertanyaan dengan ketidakyakinan, kemungkinan besar akan merusak suasana hatinya yang mungkin senang menjadi jengkel karena sikap Anda, dan tak ayal banyak mahasiswa yang terkena emosi dosennya saat bimbingan. Terlebih jika kondisi dosen sedang badmood. Nggak kebayangkan???
Jadi pandai-pandailah membaca suasana dan membeli hati dosen pembimbing. Insyaallah, bimbingan skripsi Anda lancar dan menyenangkan. selamat berjuang menyesaikan tugas akhir Anda!

Saudariku, Kau adalah Muslimah yang Kuat!

Saudariku, hidup ini memang penuh dengan masalah. Layaknya air yang tak selamanya bening beginilah hidup selalu ada suka dan duka yang mewarnai. Kita takkan pernah merasakan senang jika rasa sedih tak pernah menyapa.
Saudariku, aku paham masalah itu rumit, aku pun mengerti pengkhianatan itu sangatlah menyakitkan, aku tahu kegagalan itu menyesakkan dan aku tahu sakit itu membuatmu tak berdaya. Aku tahu semua itu sahabat, karena aku merasakannya. Tapi sampai kapan kau akan begini? Sampai kapan kau akan terus menerus larut dalam kesedihanmu ? Sampai kapan kau akan tak berdaya dalam keputusasaanmu. Sedangkan jalan masih panjang. Padahal kau tahu dunia ini hanyalah permainanan dan duka itu akan menjadi masa lalumu. Apakah engkau akan terus menghabiskan waktumu untuk mengurus hal-hal yang akan menjadi masa lalumu, sedangkan kau masih mempunyai banyak amanah yang akan kau lakukan untuk masa depan yang akan menyambutmu.
Saudariku, engkau akan menjadi seorang istri. Kuatkanlah dirimu sekarang karena kelak suamimu akan membutuhkanmu untuk mendorongnya terus maju. Wahai saudariku engkau akan menjadi seorang ibu, kuatkanlah dirimu sekarang karena kelak anakmu akan menangis dipangkuanmu. Jangan biarkan engkau lemah sekarang, karena mereka akan membutuhkanmu. Bukankah kau bermimpi mendapatkan suami berani dalam menyuarakan kebenaran ? padahal dibalik pria yang sukses ada seorang wanita sukses mendukungnya. Bukanlah kau bermimpi anak-anakmu kelak menjadi generasi yang kuat dan cerdas ? padahal seorang ibulah yang berperan dalam keberhasilan anaknya. Sebagaimana ibunda imam syafi’i yang berperan dibalik kesuksesan putranya, hingga menjadi ulama besar sepanjang masa.  atau kisah obama dengan dua wanita dibalik keberhasilannya, ibu dan istrinya. Saudariku tatkala kita lemah dan tak mampu bertahan dengan ujian kita sendiri, mungkinkah kita mampu menjadi penopang mereka ?
Saudariku, menangislah karena airmata diciptakan untuk mengeluarkan beban dihati, tapi jangan biarkan dirimu tenggelam dalam tangisanmu karena itu akan membuatmu semakin tak berdaya. Tersenyumlah karena senyummu akan mengurangi beban di pundak dan menguatkanmu. Tertawalah sejenak bersama orang-orang disekitarmu, karena tawamu dan tawanya akan menyegarkan pikiranmu.
Saudariku, bangkitlah… karena kau adalah muslimah yang kuat. Karena kau adalah muslimah yang tegar. Karena kita diciptakan menjadi makhluk yang kuat. Kau begitu kuat mempertaruhkan nyawamu untuk sebuah kehidupan baru yang keluar  dari rahimmu, kau begitu kuat menahan rengek, tangis bahkan cacian dari anak-anakmu. Kau kuat dan begitu kuat. Karena kita diciptakan untuk menopang beban disekitarmu. Karena lingkunganmu membutuhkan kekuatanmu. Seperti air yang tak selamanya bening begitulah hidupmu. Jangan biarkan masalahmu seperti santan dalam kuah lodeh, yang mewarnai seisi hati dan pikiranmu, tapi jadikanlah masalahmu seperti daging yang mengapung diatas kuah sup, ada namun tak pernah mengubah warnanya sehingga kau masih bisa berpikir jernih dan memisahkan diantara keduanya.
Saudariku, kau tak sendiri. Ada Allah yang selalu mencintaimu, yang selalu mengiringi harimu. Apa kau lupa dengan nikmatNya ? apa kau lupa dengan janjiNya ?
“karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al Insyirah: 5-6). Sesungguhnya ujian itu untuk meningkatan derajatmu di sisiNya.
Saudariku, mohonlah padaNya. Mohonlah kekuatan dariNya. Karena kau tak bisa berdiri sendiri tanpaNya. Mohonlah supaya apa yang kau alami menjadi penggugur dosa-dosamu dan menjadi sarana peningkatan kualitasmu sebagai seorang muslimah. Saudariku…kau tampak cantik dengan ketegaranmu...

Khayalan Sejenak

Pagiku menjelang…
Hentakan debar dalam hati mengejutkanku
Serupa wajah hadir kembali dalam benakku
Meski qalbu meronta untuk menolak
Takut akan teguran Sang Pembolak-baliknya
Saat tak mampu kubendung lagi kata-kata
Pada secarik kertas ini kuungkapkan
Meski ini bukan tempat semestinya
Tapi tak ada media lain yang dapat kugunakan
Melayang anganku akan suatu tempat
Kutatap pemandangan dengan keelokannya
Seorang gadis kecil berlari dengan tali-tali cantik di gaunnya
Diiringi hempasan angin yang bertiup yang menyejukkan
Sungguh semuanya nampak di dekatku
Menyapaku di depan mata
Saat tangan mengulur untuk menyambut
Tersadar aku harus bersabar sejenak waktu
Kebesaran dan keagungan yang hampir kurengkuh
Masihlah sebentuk maya fatamorgana
Mungkin semuanya akan  kudapat
Atau bisa jadi fatamorgana itu menjadi keabadian
Ku tersentak tatakala sebuah suara lembut mengingatkan
“Dans cinq minute” atau “Lima menit lagi”
Ku terdampar dalam ruangan penuh sesak
Ujian Français des medias pun  telah berakhir

Saudari kita Akhwat Juga

Sedikit terkejut saat membaca status teman di FB. Meskipun hal itu pernah dibahas saat jaman KKN dulu. “heran dengan orang-orang yang menyebut dirinya ‘alim’ kalo manggil ke golongannya yang menyebut ‘akhwat’ tapi menyebut ‘awewe’ pada yang bukan golongan mereka. apa mereka itu tidak tahu bahwa akhwat itu sama dengan awewe” kurang lebih seperti itu redaksi statusnya. beliau tampak kecewa pada orang-orang yang dikatakannya merasa “alim”. Saya mencoba menklarifikasi dan ternyata beliau sangat kecewa karena orang-orang itu menyebut kata “awewe” dengan nada merendahkan.
Sahabat mungkin tanpa sadar kita juga pernah berlaku deskriminasi pada mereka. Merasa paling alim, hanya karena pakaian kita, hanya karena kita mendapat kesempatan mengaji, hanya karena kita lebih tahu ilmu itu lebih dulu dari mereka. Lantas apa kita bisa dengan semena-mena menghakimi, menjudge, dan meremehkan mereka? Sahabat itu ujub namanya… belum tentu Anda semua akan selamat di hari akhir sana. Sahabat… Anda dihormati karena Allah menutup kebusukan kalian, bukan karena Shaleh atau Shalehah.
Sahabat, saya yakin Anda tidak pernah lupa bagaimana Rasulullah memuliakan orang lain? manusia paling mulia saja selalu bersikap baik pada semua orang. Lantas kita? kita orang yang jelas-jelas hina berani meremehkan orang lain? Astagfirullah…
Sahabat, saya paham arti sebenarnya akhwat adalah saudari. Jika Anda katakan hal itu pada teman seperjuangan Anda dalam berdakwah, silahkan. Namun bersikaplah adil pada saudari kita yang lain, mereka berhak dipanggil akhwat juga bukan?bukankah tidak ada peraturan bahwa yang berhak dipanggil akhwat adalah sekelompok wanita yang mengenakan jilbab lebar?  Jika Anda khawatir mereka tidak satu keyakinan dengan kita panggilah mereka dengan sebutan “wanita” ataupun “perempuan” tanpa bermaksud atau mengandung kata meremehkan.

Aku Ingin Menjadi Anggrekmu…

Jika semisal wanita di ibaratkan bunga
Aku memilih menjadi setangkai anggrek
Anggrek, laksana bunga yang baik dan anggun
Anggrek yang tidak memiliki kecantikan yang mencolok
Ataupun harum semerbak
Aku ingin seperti anggrek yang baik dan anggun
Karna aku tahu…
Aku tidak seperti mawar yang cantik mempesona namun tetap tegas
Aku pun tidak seramah melati yang harum semerbak sehingga orang-orang merasa nyaman bersahabat dengannya
Aku pun tidak secantik dan seelegan bunga tulip
Aku tidak seindah dan tak sekelas sakura
atau pun tidak sekuat dan setangguh edelwise
Atau seceria bunga lili dan kemuning
Namun aku juga tak ingin seperti reflesia yang hidup disembarang tempat
Cukuplah aku menjadi anggrekmu
Yang apabila sudah tiba saatnya
Bisa kau petik dan nikmati keindahanku
Menyenangkanmu, dan membuatmu bersyukur memilikiku…