Inilah tingkatan cinta…
- Cinta pada Allah.
Allah yang membelai kita dengan cintaNya sepanjang hari. Memelihara kita tanpa rasa lelah, menyediakan dunia beserta isinya untuk memfasilitasi makhluk bernama manusia. Makhluk lemah yang angkuh. Seringkali kita lebih banyak mengeluh, daripada bersyukur akan nikmatNya. Padahal jika saja Allah Yang Maha Mencinta menghentikan udara untuk masuk kesaluran pernafasan kita, apa jadinya kita? Tak perlu saya jelaskan semua nikmatNya, terlalu banyak hingga tak mungkin dijelaskan satu persatu. Dia menganugrahkan nikmatNya beraneka ragam pada setiap makhlukNya. Karena cintaNya, Dia mengirimkan RasulNya untuk membimbing kita ke jalanNya dan mengaruniakan cinta dihati orang tua kita, hingga mereka rela berkorban untuk kita.
Salahkah jika kita menomorsatukan Allah dihati kita? Cinta padaNya takkan pernah bertepuk sebelah tangan. Karena Dia akan mencintai makhlukNya yang mencintaiNya. Dan Hanya Dialah yang menyelamatkan kita di Dunia dan akhirat.
- Cinta pada Rasulullah
Jawabannya adalah karena beliau mencintai kita, umatnya. Ingatkah kawan, apa yang diucapkan beliau menjelang ajal menjemputnya? “Ummati… ummati…”
Itu menunjukkan betapa beliau mencintai kita, mengkhawatirkan kita umatnya. Hanya Beliaulah yang mendapatkan izin Allah untuk memberikan syafaatnya pada kita semua, hanya pada kita ummatnya. Hanya beliaulah di hari akhir kelak yang bisa menyelamatkan kita. Bahkan orang-orang yang kita cintai di Dunia hanya akan sibuk mengurus dirinya masing-masing, apakah akan selamat atau justru celaka? Lantas mungkinkah mereka akan membantu menyelamatkan kita kelak?
- Cinta pada kedua orang tua
- Cinta pada manusia lain
Alangkah lebih indahnya apabila cinta ini diurai dalam sebuah ikatan suci bernama pernikahan. Alangkah indahnya jika cinta ini dibina atas dasar cinta kepada Allah, agar kelak cinta ini bisa saling menyelamatkan di akhir kelak, Insha Allah.
Cinta ini tidak hanya melingkupi cinta lawan jenis, namun cinta kepada saudara sesama muslim.
- Cinta pada alam
Teman, seringkali kita mendefinisikan cinta hanya sebatas cinta antar dua insan berlawanan jenis. Terlalu sempit dunia ini hanya untuk memikirkan diakah bidadari kita kelak? diakah pangeran kita? Siapa yang harus kita cintai? Diakah orang yang tepat untuk kita cintai? Siapakah yang akan mencintai kita?
Padahal jika kita mau membuka mata, begitu banyak cinta bertaburan yang bisa kita rengkuh. Jadi siapakah yang akan antum cintai?
Meski mudah kata merangkai tentang cinta, tapi tak menjamin seseorang telah meraih derajat maarifatullah. Selamat mencinta karena Allah…
Wallahualam bi shawab
By : Fathia Mohaddisa
Tafakur di bulan Mei
Tidak ada komentar:
Posting Komentar