Rabu, 05 Januari 2011

Yang berhak kita cintai? Siapa ya?

Cinta, begitu mudah orang-orang menerjemahkannya. Begitu mudah orang merangkai kata untuk mengungkapkannya. Cinta, tak bisa lagi disangkal bahwa setiap orang pasti merasakannya. Lantas siapakah yang pantas untuk mendapatkan cinta? Kenapa aku harus mencinta?
Inilah tingkatan cinta…

  1. Cinta pada Allah.
Kenapa kita harus mencintai Allah? Padahal Allah adalah Dzat yang ghaib? Cinta tak mengenal nyata ataupun ghaib, karena cinta itu sendiri ghaib. Tak dapat dilihat, tak dapat di dengar, tak dapat dicium, tak dapat dikecap dan tak dapat diraba. Hanya dapat dirasakan dihati.
Allah yang membelai kita dengan cintaNya sepanjang hari. Memelihara kita tanpa rasa lelah, menyediakan dunia beserta isinya untuk memfasilitasi makhluk bernama manusia. Makhluk lemah yang angkuh. Seringkali kita lebih banyak mengeluh, daripada bersyukur akan nikmatNya. Padahal jika saja Allah Yang Maha Mencinta menghentikan udara untuk masuk kesaluran pernafasan kita, apa jadinya kita? Tak perlu saya jelaskan semua nikmatNya, terlalu banyak hingga tak mungkin dijelaskan satu persatu. Dia menganugrahkan nikmatNya beraneka ragam pada setiap makhlukNya. Karena cintaNya, Dia mengirimkan RasulNya untuk membimbing kita ke jalanNya dan mengaruniakan cinta dihati orang tua kita, hingga mereka rela berkorban untuk kita.
Salahkah jika kita menomorsatukan Allah dihati kita? Cinta padaNya takkan pernah bertepuk sebelah tangan. Karena Dia akan mencintai makhlukNya yang mencintaiNya. Dan Hanya Dialah yang menyelamatkan kita di Dunia dan akhirat.

  1. Cinta pada Rasulullah
Kenapa kita harus mencintai Rasulullah? Padahal Beliau ada didunia ini ratusan tahun sebelum kita lahir di Dunia ini? Sekejap pun kita belum pernah menatap wajahnya.
Jawabannya adalah karena beliau mencintai kita, umatnya. Ingatkah kawan, apa yang diucapkan beliau menjelang ajal menjemputnya? “Ummati… ummati…”
Itu menunjukkan betapa beliau mencintai kita, mengkhawatirkan kita umatnya. Hanya Beliaulah yang mendapatkan izin Allah untuk memberikan syafaatnya pada kita semua, hanya pada kita ummatnya. Hanya beliaulah di hari akhir kelak yang bisa menyelamatkan kita. Bahkan orang-orang yang kita cintai di Dunia hanya akan sibuk mengurus dirinya masing-masing, apakah akan selamat atau justru celaka? Lantas mungkinkah mereka akan membantu menyelamatkan kita kelak?

  1. Cinta pada kedua orang tua
Kenapa kita harus mencinta kedua orang tua kita? Teman, saya yakin kita semua belum lupa akan jasa-jasa mereka. Teman, mungkin telah sering kau dengar bagaimana perjuangan ibu kita saat mengandung kita dengan susah payah dan melahirkan kita, sehingga mungkin saya tidak akan membahasnya lagi. Bahkan satu jeritan saat melahirkan kita pun, kita takkan mampu membalasnya dengan apapun. Perjuangan mereka saat membesarkan kita. Bahkan mungkin mereka rela menahan lapar, agar anak-anaknya tidak merasakan lapar. Bagaimana mereka melindungi anaknya dari bahaya besar, hingga gigitan nyamuk sekalipun. Merekalah yang Allah gerakan hatinya untuk merawat kita saat kita bayi, saat kita sungguh tak berdaya melakukan apapun. Hanya mampu menangis saat lapar dan haus. Merekalah yang berhak menerima cinta kita setelah Rasulullah.

  1. Cinta pada manusia lain
Inilah cinta yang sering di gembor-gemborkan oleh kaum muda jaman sekarang. tak perlu bertanya kenapa kita harus mencintai, karena itu adalah fitrah manusia. Namun justru cinta itu malah hadir tidak tepat waktu. Memang bukan suatu kesalahan hal itu terjadi, namun akan lebih bijak apabila kita mengungkapkannya kepada orang yang telah halal. Seringkali diantara kita lebih mengutamakan cinta ini dibanding dengan ketiga cinta diatas yang telah disebutkan. Padahal seorang kekasih tidak memberikan kehidupan pada pasangannya. Padahal kekasih tidak bisa saling menyelamatkan di hari akhir. Padahal seorang kekasih tidak pernah merasakan bagaimana perjuangan orang tua pasangannya dalam membesarkan putra-putrinya.
Alangkah lebih indahnya apabila cinta ini diurai dalam sebuah ikatan suci bernama pernikahan. Alangkah indahnya jika cinta ini dibina atas dasar cinta kepada Allah, agar kelak cinta ini bisa saling menyelamatkan di akhir kelak, Insha Allah.
Cinta ini tidak hanya melingkupi cinta lawan jenis, namun cinta kepada saudara sesama muslim.

  1. Cinta pada alam
Terakhir mungkin akan kembali bertanya, kenapa kita harus mencinta Alam? Tidakkah kita pahami, alam ini adalah fasilitas yang Allah anugrahkan pada manusia agar bisa dimanfaatkan sebaik mungkin tanpa harus merusaknya? Cintailah alam ini… tidakkah kita pahami, musibah yang terjadi karena kerusakan alam itu? siapakah penyebabnya? Kitalah, manusialah yang mengekploitasi tanpa rasa cinta dan peduli pada Alam.

Teman, seringkali kita mendefinisikan cinta hanya sebatas cinta antar dua insan berlawanan jenis. Terlalu sempit dunia ini hanya untuk memikirkan diakah bidadari kita kelak? diakah pangeran kita? Siapa yang harus kita cintai? Diakah orang yang tepat untuk kita cintai? Siapakah yang akan mencintai kita?
Padahal jika kita mau membuka mata, begitu banyak cinta bertaburan yang bisa kita rengkuh. Jadi siapakah yang akan antum cintai?
Meski mudah kata merangkai tentang cinta, tapi tak menjamin seseorang telah meraih derajat maarifatullah. Selamat mencinta karena Allah…
Wallahualam bi shawab


By : Fathia Mohaddisa
Tafakur di bulan Mei

Tidak ada komentar:

Posting Komentar