Rabu, 05 Januari 2011

Saudari kita Akhwat Juga

Sedikit terkejut saat membaca status teman di FB. Meskipun hal itu pernah dibahas saat jaman KKN dulu. “heran dengan orang-orang yang menyebut dirinya ‘alim’ kalo manggil ke golongannya yang menyebut ‘akhwat’ tapi menyebut ‘awewe’ pada yang bukan golongan mereka. apa mereka itu tidak tahu bahwa akhwat itu sama dengan awewe” kurang lebih seperti itu redaksi statusnya. beliau tampak kecewa pada orang-orang yang dikatakannya merasa “alim”. Saya mencoba menklarifikasi dan ternyata beliau sangat kecewa karena orang-orang itu menyebut kata “awewe” dengan nada merendahkan.
Sahabat mungkin tanpa sadar kita juga pernah berlaku deskriminasi pada mereka. Merasa paling alim, hanya karena pakaian kita, hanya karena kita mendapat kesempatan mengaji, hanya karena kita lebih tahu ilmu itu lebih dulu dari mereka. Lantas apa kita bisa dengan semena-mena menghakimi, menjudge, dan meremehkan mereka? Sahabat itu ujub namanya… belum tentu Anda semua akan selamat di hari akhir sana. Sahabat… Anda dihormati karena Allah menutup kebusukan kalian, bukan karena Shaleh atau Shalehah.
Sahabat, saya yakin Anda tidak pernah lupa bagaimana Rasulullah memuliakan orang lain? manusia paling mulia saja selalu bersikap baik pada semua orang. Lantas kita? kita orang yang jelas-jelas hina berani meremehkan orang lain? Astagfirullah…
Sahabat, saya paham arti sebenarnya akhwat adalah saudari. Jika Anda katakan hal itu pada teman seperjuangan Anda dalam berdakwah, silahkan. Namun bersikaplah adil pada saudari kita yang lain, mereka berhak dipanggil akhwat juga bukan?bukankah tidak ada peraturan bahwa yang berhak dipanggil akhwat adalah sekelompok wanita yang mengenakan jilbab lebar?  Jika Anda khawatir mereka tidak satu keyakinan dengan kita panggilah mereka dengan sebutan “wanita” ataupun “perempuan” tanpa bermaksud atau mengandung kata meremehkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar