Rabu, 05 Januari 2011

Kekuatan Mimpi

Bermimpi bukanlah kebiasaan bagi orang Indonesia. Sebagian orang sekedar bisa berkhayal atau berangan-angan daripada bermimpi dan memcoba untuk meraihnya. Beberapa orang lainnya lebih memilih menerima keadaan yang ada tanpa mempunyai keinginan lain yang lebih dinilai dan terkesan muluk-muluk. Namun diantara keduanya masih banyak orang yang berani bermimpi serta berani mengambil tindakan untuk menjejaki mimpinya satu persatu.
Mimpi, bukan tentang bunga tidur dalam kelelapan atau kegundahan tidur. Mimpi adalah sebuah harapan seseorang untuk kehidupan dimasa depan atau harapan seseorang untuk melakukan sesuatu. Mimpi dapat dikatakan sebagai rencana atau peta hidup seseorang. Perbedaan antara mimpi dan angan-angan ialah mimpi selalu ditindaklanjuti dengan tindakan atau usaha untuk mendapatkannya, sedangkan angan-angan ialah harapan atau mimpi yang tidak dilanjuti dengan usaha untuk meraihnya. Hal itu bisa menjadi pembeda yang nyata antara kedua pelakunya. Orang yang memiliki mimpi karakter yang ulet, rajin dan semangat untuk meraih mimpinya. Sebaliknya orang yang hanya bisa berangan-angan akan membentuk karakter pemalas, karena tak ada usaha sedikitpun untuk meraih harapannya tersebut. Dia hanya menginginkan harapannya terwujud tanpa ikhtiar.
Keinginana kuat seseorang dalam mewujudkan mimpi akan berpengaruh terhadap alam bawah sadarnya sehingga akan menggerakan dirinya untuk mengambil langkah meraih mimpinya. Selain itu bukankah Allah telah menjamin dalam Al Qur’an bahwa “Aku (Allah) bersama dengan prasangka hambaKu.” Bukankah itu jika kita optimis maka hasil positiflah yang insya Allah akan Allah berikan, dan juga sebaliknya? Jadi tak ada alasan untuk menyerah sebelum bertanding.
Seorang pembuat jejak, Danang Ambar Prabowo berbagi suka dukanya dalam mewujudkan mimpinya. Beliau menuliskan seratus mimpinya dalam dua lembar kertas dan menempelkannya di dinding kamarnya. Tak sedikit orang menertawakannya dan menganggapnya aneh. Namun apa yang terjadi? Satu persatu mimpinya terwujud. Mulai dari keinginanya untuk menyelam, menjadi Mahasiswa terbaik, mendapat beasiswa ke Jepang, hingga menaklukan gunung Fuji. Lantas? Apa yang tidak mungkin dengan kehendak Allah? Mudah bagi Allah, toh bumi dan isinya adalah milikNya.
Bukankah sebuah pepatah mengatakan Dimana ada kemauan disitu ada jalan? Dan hal itu telah dibuktikan oleh banyak orang. Seorang Atlet sepakbola dari Spanyol, Francesc Fabregas Soler mengatakan “I have a dream, If you want you can…” hanya sebagai contoh, sejak kecil, sama halnya dengan anak-anak lainnya di Eropa sana, beliau bermimpi ingin menjadi seorang pesepakbola professional. Beliau bukanlah termasuk anak yang dilahirkan dalam keluarga berada, Ayahnya seorang tukang batu dan ibunya mempunyai usaha katering. Namun sejak kecil beliau giat berlatih dan mengasah bakatnya. Sepulang sekolah ia harus berlari mengejar jemputan anak-anak yang akan berlatih sepakbola hingga pukul sebelas malam bahkan harus mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) nya ditempat latihan. Berbeda dengan anak-anak lain teman sebayanya yang bisa bermain sepulang sekolah dan mengerjakan PR di rumah bersama dengan orang tuanya.
Bermimpi itu mudah, namun sejauh mana kita mampu memperjuangkannya agar bisa menjadi kenyataan. Memerlukan kerja keras dan pengorbanan bahkan air mata. Namun semuanya akan kembali kepada pelakunya. Barangsiapa menanam dialah yang akan menuai. Bermimpilah dan raihlah mimpimu. Mohonlah pada Allah untuk memberikan yang terbaik dalam mimpi dan ikhtiarmu. Tulislah mimpimu dengan pinsil dan selembar kertas dan berikanlah penghapusnya pada Allah. Biarkan Dia yang menghapus bagian buruknya dan menggantinya dengan yang terbaik untukmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar